Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:37:16【Kabar Kuliner】562 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(4694)
Artikel Terkait
- Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
- KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- DPRD Kendari
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
Resep Populer
Rekomendasi

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza

Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia

Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas

SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar

Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat